Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 28 November 2011

Terapi Kombinasi untuk Aksi Ganda pada Pasien Hipertensi dengan DM tipe 2

Agent hipertensi tak sekedar menurunkan tensi darah namun juga membantu perbaikan kondisi lainnya sehingga menunda komplikasi. 
 
Penyakit Dibates Mellitus (DM) tipe 2 menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan. Hal ini disebabkan peningkatan angka penderitanya dari tahun ke tahun. Data WHO saja memperlihatkan saat ini ada sebanyak 170 juta penduduk dunia yang menderita penyakit ini dan akan bergerak naik menjadi 370 juta pada 2030 nanti.
 
Dari angka penderitanya yang tinggi, sekitar sepertiganya rentan terhadap ancaman kerusakan ginjal yang ditandai dengan gejala mikroalbuminuria (disfungsi endothelial). Mikroalbuminuria akan berkembang menjadi proteinuria sebesar 20 – 40 %. Pasien dengan proteinuria, diperkirakan sekitar 10 -50 % akan mengalami penyakit ginjal kronis yang membutuhkan tindakan hemodialisa ataupun transplantasi ginjal. Tidak berhenti disitu saja, probabilitas lain pada penyakit kardiovaskular terpicu sekitar 40-50% akibat penyakit DM ini.
 
Strategi pengobatan dalam hal ini adalah penurunan tekanan darah hingga ke titik aman, kontrol kadar gula darah, profil metabolisme pasien. Kesemua tindakan ini berpangkal pada upaya pencegahan atau penundaan kerusakan jaringan dan organ lain.
 
Sebuah studi bertajuk BENEDICT (Bergamo Nephrologic Diabetes Complication Trial) berlangsung di Italia selama rata-rata 3,6 tahun. Studi ini bermaksud menilai penggunaan golongan ACE inhibitor baik sebagai monoterapi ataupun kombinasi dengan Calcium Antagonist non Dihidropiridine dapat mencegah terjadinya mikroalbuminuria pada pasien hipertensi dengan DM tipe 2 dengan ekresi albumin urin normal.
 
Studi yang dipublikasikan  pada New England Journal Medicine Vol.351, No. 19,  4 November 2004 lalu melibatkan pasien sebanyak 1204 orang berusia ≥ 40 tahun dengan tingkat ekresi albumin urin ≤ 20 mg/menit, tekanan darah ≥ 130/85 mmHg, kadar HbA1c ≥ 11 %.   
 
Di akhir studi tercatat mikroallbuminuria terjadi sebesar 5,7 % pada kelompok trandolapril plus verapamil SR. Sebesar 6,0 % pada kelompok trandolapril, sebesar 11,9 % pada kelompok verapamil SR dan 10,0 % pada kelompok plasebo. Kesimpulan studi memperlihatkan penggunaan kombinasi trandolapril dan verapamil SR serta monoterapi trandolapril mampu menurunkan insiden mikroalbuminuria secara bermakna dibandingkan dengan plasebo.
 
Hasil serupa diperoleh dalam sebuah studi di 11 lokal kesehatan di Spanyol, studinya termuat dalam Journal of Human Hypertension (2001) 15. Studi yang melibatkan 103 pasien hipertensi dengan DM yang disertai albuminuria. Investigasi ini bertujuan membandingkan dua agent antihipertensi, yakini verapamil SR-trandolapril 180/2 mg (VT) dengan enalapril-hydrochlorothiazide 20/12,5 mg (EH). Studi yang berlangsung 6 bulan ini menyisakan sebanyak 93 peserta di tahap akhir. Penurunan tekanan darah total tercapai sebesar 17/12 mmHg, oleh kelompok VT tercapai sebesar 16/11 mmHg, sedangkan di kelompok EH tercatat sebesar 18/13 mmHg. Target albumin adalah < 300 mg/hari atau ≥ 300 mg/ hari. Pada kelompok VT tercatat kadar albumin tercapai sebesar 210,4 mg/hari, sementara pada kelompok EH tercapai sebesar 302,9 mg/hari.  
 
Kadar metabolisme yang ditunjukkan dengan pengukuran HbA1c di awal studi tercatat sebesar 5,93 ± 1,34 %, di akhir studi tercatat sebesar 6,17 ± 1,58 %. Pada kelompok VT, data awal 5,91 ± 1,43 % menjadi 5,94 ± 1,62 %. Pada kelompok EH, data awal 5,96 ± 1,25 % menjadi 6,41 ± 1,51 %. Kadar gula standar adalah 126 mg/dL. Pada kelopok VT, catatan awal 143 ± 55 mg/dL menjadi 119 ± 53 mg/dL. Sementara pada kelompok EH, di awal menunjukkan 133 ± 34 mg/dL menjadi 132 ± 42 mg/dL.
 
Hasil studi menunjukkan bahwa pada pasien DM tipe 2 dengan albuminuria dan tekanan darah yang tidak terkontrol dengan monoterapi, kombinasi VT (verapamil SR 180mg – trandolapril 2mg) memiliki efek antihipertensi dan anti albuminuria yang setara dengan kombinasi EH (enalapril 20mg – HCTZ 12.5mg). Akan tetapi, kombinasi Verapamil SR – Trandolapril ini memberikan kontrol metabolisme yang lebih baik dibandingkan dengan kombinasi enalapril - HCTZ.

0 komentar:

Posting Komentar